Dapo Dikdasmen

Pendataan Verval GTK 2016

Jumat, 29 Januari 2016

VOC di Indonesia


VOC di Indonesia - Belanda pertama kali tiba di Banten tahun 1596 – Pada tahun 1596, 4 buah kapal dagang Belanda yang antara lain dipimpin oleh Cornelis de Houtman tiba di Banten. Pada waktu itu, Banten merupakan pelabuhan terbesar di Jawa Barat, serta pusat perdagangan rempah-rempah dan berbagai hasil dari daerah-daerah di sekitarnya, termasuk dari Maluku.

Berita tentang tindakan kasar Belanda tersebar ke daerah-daerah di sepanjang pesisir utara Pulau Jawa (pantura). Oleh karena itu, ketika Belanda sampai di pelabuhan-pelabuhan lainnya mereka tidak diterima oleh penguasa-penguasa setempat. Ekspedisi pertama Belanda ini kemudian kembali ke negaranya dengan membawa sedikit rempah-rempah.


Rombongan kedua Belanda tiba di Banten pada tahun 1598 dipimpin oleh Jacob van Neck dan Wybrecht van Warwyck. Belajar dari pengalaman yang pertama, mereka bersikap hati-hati dalam berhubungan dengan Banten. Itulah sebabnya mereka diterima dengan baik oleh para penguasa Banten.

Selain mengunjungi Banten, sejak tahun 1599 Belanda juga mengunjungi Maluku. Penduduk Maluku menyambut kedatangan Belanda dengan ramah, karena mereka dianggap sebagai musuh orang-orang Portugis yang juga menjadi musuh orang-orang Maluku. VOC di Indonesia

Untuk memenangkan persaingan dagang dengan bangsa Eropa lainnya, Belanda membentuk kongsi dagang yang diberi nama VOC ( Vereenigde Oost Indische Compagnie) yang artinya Persekutuan  Dagang Hindia Timur. VOC didirikan pada tanggal 20 Maret 1602 dengan tujuan mencari keuntungan yang sebesar-besarnya dengan melawan pesaing-pesaingnya.

Gubernur VOC pertama adalah Pieter Both. Untuk kelancaran usahanya VOC diberi hak monopoli (octroi) oleh pemerintah Belanda sebagai berikut:
1. Mencetak uang
2. Menyatakan perang dan mengadakan perdamaian
3. Membuat perjanjian dengan raja-raja setempat
4. Membuat senjata dan mendirikan benteng

VOC dapat menguasai Nusantara karena politik adu domba. 
VOC dibubarkan pada tanggal 31 Desember 1799 karena:
1. Para pegawai VOC melakukan perdagangan gelap
2. VOC menanggung biaya perang yang sangat besar
3. Kalah bersaing dengan pedagang Inggris dan Perancis
4. Pejabat-pejabat VOC melakukan korupsi dan hidup mewah

Dapo Dikdasmen - Blog ini adalah informasi mengenai pendataan info GTK di laman berbagai macam isi mengenai pendataan guru, operator, dan lainnya.

Back To Top